HANCUR


Oleh : Cakra Donya

di sini
di tepi sungai ini
kita duduk berhadapan
berpegangan tangan
mesra

di sini
di bangku panjang ini
kita saling bertatapan
aku berlutut di hadapanmu
"maukah kamu bersamaku?"
pintaku
harap

tak dapat aku lukiskan
mulutku bungkam
saat aku lihat rona wajahmu bergairah
kamu mengangguk malu-malu
dan menerimaku apa adanya

awan pengiring senja tersenyum
batu-batu kali melambaikan tangan
angin berhembus seakan membelai
seolah ikut tenggelam bersama bahagiaku

lama berselang
hari pun berganti
hidup tak selamanya mulus berjalan
dan jalan selamanya tak lurus dalam hidup

masih di sini
di tepi sungai ini
kita saling berhadapan
duduk berjauhan
kaku

awan mengiringi senja terlihat lesu
batu-batu kali membelakangiku
angin seakan malas berhembus ke arahku
seolah mereka larut bersama sedihku

tak dapat aku ungkapkan
mulutku bungkam
saat aku lihat rona wajahmu murung
kamu menunduk dalam-dalam
dan aku lemah tak berdaya

dan di sini
di bangku panjang ini
kita saling bertatapan
tapi tak seperti biasanya
"maaf, aku tak lagi bisa bersamamu"
katamu
hancur

***
Lhokseumawe, 10 Juli 2018


Comments

Popular posts from this blog

KAMPRET