Posts

Showing posts from 2019

SEBUT SAJA NAMANYA MAWAR

Image
SEBUT SAJA NAMANYA MAWAR (SRI "Suami Rindukan Istrinya") Oleh : Cakra Donya Dialah perempuanku, empunya cinta yang begitu besar si mutiara berbinar yang hendak kukisahkan lewat puisi ini kepada bintang-bintang di langit pada malam purnama ini Sebut saja namanya Mawar kembang harum yang meliarkan cintanya di ubun-ubun hingga di setiap detakan jantungku yang berpacu ini hanya rindu yang terbesit saat dia sedang jauh di sana Kemarin, selama delapan hari ia pergi meninggalkanku sendiri, menahan rindu ini dan sehari yang lalu ia baru kembali tapi sekejap saja, karena ia pergi lagi harapku hari ini ia pulang, dan takkan pergi lagi karena selimut ini sama sekali tak menghangatkanku dan bantal guling ini tak senyaman kumemeluk dirinya Mawar, rindu itu berat DILAN saja tak kuat merindukan MILEA RANGGA juga merasa berat jauh-jauh dari CINTA si HAMID pun sangat terpukul berpisah dari ZAINAB begitu pula ZAINUDDIN, hatinya hancur saa

UNTUK APA SEHELAI KAIN MERAH?

Image
UNTUK APA SEHELAI KAIN MERAH? Karya : Cakra Donya Sehelai kain merah digalakkan lantang oleh figur-figur pilihan yang rasanya bukan pilihan di antara pepohonan rindang di belantara tempat angin surga berlalu dan berhembus di antara celah-celah semu yang tak terendus dengan nyanyian sendu bergelora bersama peluh dan bersama degupan jantung yang membara Untuk apa sehelai kain merah? jika masih banyak perut yang berjuang karena kelaparan berapa banyak kepala yang bergelut dengan kemiskinan mungkinkah sehelai kain bisa menjadi santapan yang disobek kecil-kecil dan dicincang-cincang halus lalu ditumis dalam wajan penggorengan bersama air mata sebagai minyak goreng Untuk apa terus mendendangkan kehormatan di antara sekian perut yang masih berkeroncongan pada tiap-tiap suara yang bukan suara banyak orang betapa sehelai kain masih dalam keutamaan sorotan sementara kemerdekaan hanya milik segelintir orang sementara kekenyangan hanya empunya me

PERJUANGAN SEORANG AYAH

Image
PERJUANGAN SEORANG AYAH Karya : Cakra Donya Rintik-rintik hujan menjelang senja mengeja masa, menyulam kembali kenangan kala itu di bawah deretan nyiur melambai kumengukir indah sepenggal kisah dengan asa, agar dapat kuceritakan kembali kepada anak-anakku di masa yang akan datang Nak, di tanah ini peluh ayah masih berbau andai saja ilalang-ilalang di sana tidak membisu tentu mereka kan kisahkan perjuangan ayah padamu Nak, satu hal yang harus kamu tahu sebelum ayah mengenakan jas dan berdasi dulu, pakaian lusuh dan kusut selalu menempel di tubuh ini cangkul dan parang adalah senjata ayah di medan tempur ayah melebur dengan lumpur di bawah panasnya surya demi memberimu sesuap nasi dan sepotong ikan asin Nak, kemarilah! Cium sekejap dan rasakan aroma keringat ayah masih membekas pada tanah ini sebagai bukti perjuangan seorang ayah demi anaknya *** Nisam, Selasa 27 Agustus 2019 08:43 WIB

BAYANG-BAYANG TANDA TANYA

Image
BAYANG-BAYANG TANDA TANYA Karya : Cakra Donya Sungguh telah mengusik jiwaku puluhan tanda tanya menghalau di sepanjang jalan kelelahan kian mendera pada bayang-bayang jawaban entah sampai kapan, aku sudah bosan semakin berpuluh-puluh tanda tanya dihadapkan kian ratusan tanda koma menunggu di penghentian oh, entah sampai kapan, aku sudah tak tahan sungguh betapa lelahnya lidah ini memainkan peran dan suara seakan lenyap di kerongkongan padanan dua bibir mengatup rapat enggan terbuka adakah kutemui satu saja tanda titik di hadapanku? agar jawabku bisa jadi senjata yang mematikan untuk melenyapkan tanda tanya yang mengekang Sungguh mengganggu rasanya ketenangan di usik oleh banyak tanda tanya titik seakan tak kudapati satu nyawa pula kemarin dibayang-bayangi tanda tanya hari ini dibayangi-bayangi tanda tanya mungkin esok pun bayang-bayang tanda tanya akan ada oh, ada di manakah tanda titik berada? kenapa harus tanda koma yang menanti de

SELAMATKANLAH IMANKU!

Image
SELAMATKANLAH IMANKU! Karya : Cakra Donya Dahulu, kutatapi dunia ini dengan gejolak birahi kuibaratkan dia bak perempuan berperawakan seksi yang kerap menyisakan candu pada kenikmatan di diri aku pun tenggelam ke dalam kepalsuannya sungguh aku tenggelam dalam sekali hingga aku tak mampu lagi mengambang ke atas permukaan yang seharusnya diriku tenang Kini, baru kusadari semuanya telah terjadi bahwasanya dunia ini telah mengelabuiku menjerumuskanku dalam lubang hitam yang sempit hingga rezeki yang kudapati tak lagi berkah hari-hariku dalam kemewahan tak pernah indah dan sungguh apa yang kucari tak pernah kutemui sebab dunia yang kukejar tak henti-hentinya berlari Ya Allah... Ya Rahman... Ya Rahim... tidak kupinta usiaku diperpanjangkan tidak kupinta rezekiku ditambahkan yang aku pinta hanyalah satu kepadaMu mohon Engkau selamatkanlah imanku! sampai malaikatmu mendatangiku membawa rohku bersamanya serta ke sisiMu *** Cot Murong

WAHAI BEKASAN CINTA SEMALAMKU

Image
WAHAI BEKASAN CINTA SEMALAMKU Karya : Cakra Donya Wahai bekasan cinta semalamku! masih ada sesuatu yang tiada kau ketahui tentangku nyatanya aku lebih kejam dari yang kau bayangkan banyak hal yang belum kau mengerti dari diriku aku jauh lebih sadis dari apa yang kau pikirkan Jikalau kau anggap badai itu lebih dahsyat bisa saja kau bersembunyi di belahan bumi manapun jikalau kau anggap petir itu menggelegar hebat mungkin kau dapat menutupi kedua telingamu Nyatanya, amarahku itu jauh lebih dahsyat Nyatanya, pembalasanku itu jauh lebih hebat tapi tidak kulakukan, sayang biarkan Tuhan yang membalas itu semua teruntuk kepadamu bangkai yang pernah menganggapku sebagai mainan Sekali lagi tentangku yang belum banyak kau ketahui aku lebih kejam dari apa yang belum dirimu tahu namun satu yang perlu kau pahami kini tertawalah sepuasmu di atas penderitaanku! sebelum aku benar-benar menenggelamkan dirimu wahai bekasan cinta semalamku cam

MENULISLAH!

Image
MENULISLAH! Karya : Cakra Donya Telanjangi pikiranmu dan setubuhi ide-ide itu lalu cumbuilah ia dengan penuh khusyuk maka engkau kan mendapatinya mendesah puas dan di atas ranjang ia kan meronta-ronta deras Oh... Jangan biarkan ia terlepas ide-ide itu mesti kau genggam erat dan ketika ia mulai menggeliat maka manjakan ia, dan menarilah! karena takkan ada seorang pun kan mencegah dan tiada pribadi manapun dapat menegah Andaikan engkau kehabisan tinta air di laut masih banyak tuk mengisi penamu andaikan engkau kehabisan kertas langit masih cukup ruang tuk menampung tintamu andaikan engkau kehabisan kata alam masih ada tuk memberimu berbagai cara Telanjangi pikiranmu dan menulislah! sampai jemarimu berkata cukup sudah dan katakanlah kepada dunia "aku adalah pujangga" "tulangku adalah pena" "darahku itu tinta" "ide-ideku adalah daging" "dan kata-kataku itu bernyawa" *** Kru

Sssssttt...

Image
Sssssttt... Karya : Cakra Donya Sssssttt... perlahan saja! pelankan suaramu! telingaku masih stabil aku belum tuli Sssssttt... tak perlu mengulang berkali-kali pendengaranku belum labil aku masih dapat mendengar dengan pasti maka tak usah sampai meneriaki Ach... jikalau ada ucapanmu yang tak kutanggapi engkau tak perlu membangunkan emosi aku hanya tak ingin menyikapi saja pada semua ocehanmu yang sangat gila Ach... jangan sekali-kali mengguruiku! engkau belum jauh menyelami hidup ini jikalau ada banyak hal yang ingin kuberbisik akulah yang lebih dulu melihat dunia ini *** Kruenggeukueh, 30 Maret 2019

MAAF, HATIKU TERTINGGAL JAUH DI SEBERANG SANA!

Image
MAAF, HATIKU TERTINGGAL JAUH DI SEBERANG SANA! Karya : Cakra Donya Sudah saatnya kukatakan kepadamu lebih baik kita akhiri saja hubungan ini aku hanya tak ingin terlalu jauh membuaimu sebab hatiku yang tak mungkin kuberbagi Sudah waktunya kuberkata jujur padamu di seberang sana ada seorang gadis menungguku dia yang melepaskanku pergi dengan sejuta asa dia yang menantikanku kembali dengan penuh cinta Sudah seharusnya kamu tahu segalanya tentunya kamu takkan berbahagia bersamaku meskipun raga ini di sini menemanimu tapi maaf, hatiku tertinggal jauh di seberang sana Aku tak ingin katakan dia lebih baik darimu dari segi sahabat, kamu lebih baik darinya tapi ini soal hati, aku harus berkata jujur dari segi apapun, sepantasnya dia lebih baik darimu Sekarang, semuanya terserah padamu maaf, aku telah mengusik mimpimu karena ada banyak lelaki hebat di luar sana selainku dan tentunya, mereka lebih baik dari diriku *** Kruenggeukueh,

BERKELANA MENCARI KETENANGAN

Image
"BERKELANA MENCARI KETENANGAN" Karya : Cakra Donya Pada puncak penat angin gunung menghelaku kemari di tengah-tengah persimpangan jalan hanya aku sendiri sembari menenteng jenuh di antara belantara alam yang permai Nun jauh dari kota aku berkelana mencari ketenangan hingga sampailah aku di batas desa ini pada tempat persinggahan yang nyaman oh, selamat tinggal hari-hariku yang kemarin bersamamu tak sehari pun terlewati kelelahan Dan, selamat datang hariku yang sekarang semoga kutemukan bahagia yang tak terlupakan di sini, di pelosok desa ini sembari kulahap keperawanan alam *** Kruenggeukueh, 01 Maret 2019 Sumber Poto :   http://getyourimage.club/resize-march-1.html

BILA SAMPAI HARI INI

Image
"BILA SAMPAI HARI INI" Karya : Cakra Donya Bila sampai hari ini, aku masih di sini dan kau masih mendapatiku berjalan sendiri mungkin itu bukan sebab kehilangan arah yang kutuju atau aku belum menemukan seonggok hati  tuk berlabuh Bila sampai hari ini, aku masih bertahan dan kau masih melihatku tanpa berpasangan mungkin itu bukan karena aku belum bisa menutup buku atau aku belum dapat membuka lembaran yang baru Benar, kamu memang benar! aku memang sedang mundur tapi itu hanya satu langkah saja bukan karena aku sudah kalah tapi aku ingin mengambil ancang-ancang untuk aku maju seribu langkah ke depan Benar, kamu tidak salah! hatiku sama sekali tidak merasa goyah hanya saja aku sedikit lelah bukan karena aku dilanda gelisah tapi semua hanya sekedar antisipasi saja untuk tidak lagi memilih pasangan yang salah *** Kruenggeukueh, 01 Maret 2019 Sumber Poto : https://kemasdinasty.blogspot.com/2016/12/logika-hati.html

HUJAN DI TENGAH KEMARAU

Image
HUJAN DI TENGAH KEMARAU Oleh : Cakra Donya Berganti musim tapi masih pada tahun yang sama semesta alam tertunduk lesu semuanya pasrah membelas iba Pada suatu siang di tengah panasnya suhu udara awan hitam dadakan berkumpul Hujan pun turun lebat sekali Alhamdulillah begitulah yang terucap lirih Tak hanya sekalian manusia binatang dan tumbuhan juga bahkan makhluk mati seperti tanah pun semua merasakan suasana hati yang sama Tuhan... terima kasih atas rahmatMu hari ini puji syukur kami panjatkan untuk limpahan hujan di tengah kemarau ini *** Simpang Unimal, 24 Februari 2019

UNTAIAN DOA

Image
UNTAIAN DOA Oleh : Cakra Donya Sepatah kalam menitik asa diiringi linangan air mata Kepala menunduk ke bawah tangan menengadah ke atas segenap rasa merendah harap untaian doa diijabah Dan di atas permukaan sajadah hamba-hamba bermunajah dengan nada suara yang lemah mengais iba tanpa berkilah bersimpuh pasrah Dalam larik-larik sendu irama haru memberi warna lalu menabur segudang asa melalui sepatah kalam bertuah yaitu untaian doa *** Simpang Unimal, 24 Februari 2019

MAAFKANLAH MATA PISAU INI!

Image
MAAFKANLAH MATA PISAU INI! Karya : Cakra Donya Maafkanlah! itu yang mampu kukatakan kepada bekas goresan lukamu di masa lalu karena mata pisau ini yang sangat tajam Untuk kesekian kalinya maafkan aku! kepada engkau yang pernah terluka sebab mata pisau ini telah menyayat perasaanmu Maka, jika ada yang pantas disalahkan itulah aku karena pisauku yang kubiarkan telanjang telah melukaimu dalam di masa silam Sekali lagi maafkan diriku! maafkanlah mata pisau ini atas goresan luka yang kemarin *** Simpang Unimal, 24 Februari 2019

SEKEPING SALAM RINDU

Image
SEKEPING SALAM RINDU Karya : Cakra Donya Pernah kutitipkan sekeping salam rindu kepadamu melalui angin malam yang menghembuskan dingin entah salamku itu sampai ke telingamu atau malah ditahan oleh daun-daun Baru aku sadari sepenuhnya usai sang ilalang mengabariku bahwasanya salamku tidak kesampaian salamku ditawan daun-daun rinduku pun akhirnya sebatas impian Kucoba tanyakan pada pohon-pohon ada di manakah titipan salam rinduku tapi mereka diam dan menunduk malu Kucoba pahami keadaan ini tak mungkin kupinta dikembalikan karena semuanya sudah terlampau karena salamku telah sirna di kecup embun bersama rinduku yang disetubuhi halimun *** Simpang Unimal, 24 Februari 2019

CINTA ITU BUKAN SEKEDAR FALSAFAH

Image
CINTA ITU BUKAN SEKEDAR FALSAFAH Oleh : Cakra Donya Cinta adalah emosi jiwa yang menggelora yang tersisip rapi di antara kasih dan sayang siapa pun bisa terenyuh dalam mahligainya yang kan membelai mesra hati dan perasaan Seperti kembang-kembang di taman ada masa berlaku musimnya merekah cinta pun demikian... tatkala bersemi kan menggoda kumbang dan ketika layu... semua hati akan patah Cinta itu bukan sekedar falsafah yang bebas disandarkan ke mana saja cinta itu hanya terikat dengan emosi bukan dipaksa menyelami ragam filosofi apalagi mendefinisikannya sesuka hati Ibarat burung-burung cantik mereka kerap menggoda para pemburu yang mengemis lembut untuk ditangkap namun menolak tuk disakiti seperti itulah cinta! *** Lhokseumawe, 21 Februari 2019

JIKA KECOCOKAN TAK LAGI MEMIHAK

Image
JIKA KECOCOKAN TAK LAGI MEMIHAK Oleh : Cakra Donya Ada di manakah kecocokan kita? jika di saat aku berbicara engkau pun bicara jika di saat aku berdiam dirimu pun ikut diam Selalu... ada hal-hal yang kecil diperbesarkan tiap masalah yang sepele dirumitkan dan di saat aku bersikap keras malah engkau pun berbuat lebih maka ada di mana lagi kecocokan ini? Sampai kapan... kita kan berjalan di tempat seperti ini semestinya maju menapaki kerikil tajam tapi, malah kaku dan saling pamer ego Seharusnya... di saat salah satu dari kita yang menjadi api ada salah satu di antara kita hadir sebagai air bukan malah saling memanjakan gengsi karena keras kepala kan meleburkan mimpi-mimpi dan berakhir bak mencari jarum dalam dekapan jerami Namun... jika kecocokan tak lagi memihak jadi harus berbuat apalagi mungkin perpisahan itu jalan satu-satunya dan pilihan yang tepat tuk akhiri semuanya *** Lhokseumawe, 21 Februari 2019

APA YANG LEBIH DEKAT DENGANMU?

Image
APA YANG LEBIH DEKAT DENGANMU? Oleh : Cakra Donya Kawan... apa yang lebih dekat denganmu? siapa yang paling setia menantimu? Keluargamu? itu bukan Kekasihmu? itu pun bukan Sahabatmu? itu juga bukan Kawan... jikalau semuanya itu bukan lalu, apa? lantas, siapa? Kawan... tak ada yang lebih dekat denganmu terkecuali, ajal dan tak ada yang setia menantimu terkecuali, malaikat pencabut nyawa *** Kruenggeukueh, 18 Februari 2019

KASIH...

Image
KASIH... Oleh : Cakra Donya Kasih, di saat engkau bersedih yang aku bayangkan apa yang lebih menakutkan dari terjangan tsunami? apa yang lebih menyeramkan dari amukan gunung berapi? apa yang lebih menyakitkan selain kehilangan hatimu? Namun, Di saat engkau kembali tersenyum yang aku rasakan apa yang lebih cerah dari matahari? apa yang lebih indah dari rembulan? apa yang lebih bahagia selain memiliki hatimu? Kasih, dengarlah! tak ada yang melebihi dari apapun terkecuali membuatmu tidak bersedih terkecuali membuatmu terus tersenyum terkecuali membuatmu tetap di hatiku *** Kruenggeukueh, 18 Februari 2019

1 + 1 = 3

Image
1 + 1 = 3 Oleh : Cakra Donya Gara-gara kamu iya, gara-gara kamu aku bertambah gila satu ditambah satu sering kujawab tiga iya, aku sedang gila Karena kamu ia, karena kamu akal sehatku punah satu ditambah satu sama dengan tiga oh, kenapa aku segila ini? *** Kruenggeukueh, 16 Februari 2019

SAJAK-SAJAK BINAL

Image
SAJAK-SAJAK BINAL Oleh : Cakra Donya Kemarin, kau bertandang ke taman surgaku cukup bergairah kau menggerayangi istanaku tanpa sedikit pun kau berbelas iba malah tak kau biarkan aku bernafas dan terus kau lampiaskan hasrat busukmu yang mengecup beringas poros mahkotaku Hari ini, kau sebut aku perempuan jalang yang melang-lang binal di sudut kota Hari ini, kau panggil aku perempuan liar yang berkeliaran liar di pinggir-pinggir  jalan Kemarin, masih terbayang terang di ingatanku bagaimana peluh-peluh kita menyatu padu dan semerbak aroma nafasmu masih terendus bahkan air liurmu masih membekas di tubuhku Hari ini, kau mengumpatku terang-terangan kepada dunia kau berteriak lantang sebutmu, aku tak lebih buruk dari kotoran Lantas, bagaimana mampu kau melupakan? saat-saat jiwa gerahmu menyetubuhiku lihainya kau menari di antara selangkanganku dan melahap bebas buah dadaku yang ranum Kini, lancangnya kau mengataiku jalang perempua

HARI INI KAU TERLIHAT BAHAGIA

Image
HARI INI KAU TERLIHAT BAHAGIA Oleh : Cakra Donya Dari lelap tidurmu semalam apa yang telah kau dapatkan? setelah gelap pergi dan hingga fajar menyingsing Saat matamu dibuai kau terlihat sangat nyenyak apa yang kau rasakan? Biar kutebak analisaku dari gelagat tidurmu wajahmu memerah senyam-senyum sendiri pasti tadi malam sangat berkesan mungkin ada mimpi yang memukau mimpi indah Hingga saat kau terjaga wajahmu cukup berseri gelagatmu mencuri perhatianku biar kutebak semalam kau bermimpi indah entah apa hanya kau yang tahu dan yang aku tahu hari ini kau terlihat bahagia *** Kruenggeukueh, 13 Februari 2019

BAGAIKAN CENDAWAN

Image
BAGAIKAN CENDAWAN Karya : Cakra Donya Aku ini bagaikan cendawan yang tumbuh liar di kemarau panjang hidup lebih lama menjadi satu impian walau tatapan maut tak pernah lekang Tuhan... aku merasakan hidup seperti cendawan yang tersesat di musim yang bersalahan jika saja hidup sesulit yang kubayangkan maka matiku pun sepertinya enggan Sungguh aku iri kepada rumput-rumput liar yang bebas menari bersama pohon-pohon apalagi canda riang daun-daun yang mengajak serta ranting-ranting berdendang Terngiang... bisikan angin pelan-pelan sampaikan sepatah dua patah sabda alam jika takdir hidupku hanya sebentar maka lumuran dosaku tak begitu besar Tuhan... tunda sebentar saja aku ingin usiaku dilamakan sekejap setidaknya... sampai aku puas menikmati karyamu dan... sampai aku menunaikan janji-janji tuk menjawab salam embun di esok pagi *** Simpang Unimal, 12 Februari 2019

TERTATIH-TATIH

Image
TERTATIH-TATIH Karya : Cakra Donya Aku tertatih-tatih di atas kerikil tajam kulitku perih seperti sedang ditikam raga melepuh seakan dalam bara sekam kian kumeronta semakin diri dihujam Perjalanan ini... kutempuh dengan paksaan sepihak lika-liku hidup kian ragam kutemui kebahagiaan seperti tidak memihak namun kisah haru yang sering kujumpai Duhai Sang Sutradara kehidupan aku lelah... kuatkanlah aku aku letih... tabahkanlah aku Sungguh tiada daya dan upaya kecuali kepada-Mu kumengadu aku bersimpuh di hadapan-Mu Tuhanku... *** Simpang Unimal, 12 Februari 2019

RAKYAT BUKAN KELINCI PERCOBAAN

Image
RAKYAT BUKAN KELINCI PERCOBAAN Karya : Cakra Donya Kalian... berhentilah! jangan ciptakan gaduh! penonton telah jenuh pada ulah kalian yang rusuh Kalian... hentikan! jangan saling pasang badan! penonton telah bosan pada kalian yang saling lempar tuduhan Kalian... sadarlah! jangan lagi saling menyudutkan! negeri ini bukan ruang penelitian dan rakyat bukan kelinci percobaan *** Simpang Unimal, 11 Februari 2019

LEPASKAN!

Image
LEPASKAN! Karya : Cakra Donya Lepaskan! lepaskan dekapanmu! aku pengap dadaku dipenuhi sesak Lepaskan! biarkan sayap ini kubentang terbang ke mana yang kuinginkan aku hanya butuh kebebasan bukan dekapanmu yang binal Lepaskan! lepaskan dekapanmu! aku sudah tak tahan Lepaskan! Biarkan aku berkelana mencari warna apa yang sepadan dengan diriku dalam hidupku di hari mendatang *** Simpang Unimal, 11 Februari 2019

RANTING-RANTING LAPUK

Image
RANTING-RANTING LAPUK Karya : Cakra Donya Seperti ranting-ranting lapuk yang kering kerontang di batang-batang lekang dan berguguran Tanpa amarah pasrah tabah Dan aku... harus tetap tenang dengan secarik pakaian yang lusuh ini Aku... harus tetap kenyang dengan secabik makanan yang usang ini Aku... harus tetap berjalan  dengan sepasang kaki yang rapuh ini Tanpa amarah pasrah tabah Maka kuserahkan segala takdir dan membiarkan tangan Tuhan yang berkarya dalam hidupku ini *** Simpang Unimal, 11 Februari 2019

BERPUISI ADALAH CARA LAINKU TUK BERBICARA

Image
BERPUISI ADALAH CARA LAINKU TUK BERBICARA Oleh : Cakra Donya Berpuisi itu bak berjalan di dalam gelap kata-kata menjelma sebagai penerang bait-bait indah bungkam rasa senyap menghadap asa menghadirkan tenang Tak perduli bagaimana orang bereaksi berpuisi adalah caraku ungkapkan rasa karena puisi sejatinya adalah bukti tentang kebingunganku pada dunia ketika detak jantung ini berhenti hanya puisi-puisi ini yang menjadi saksi bagaimana kuberjalan dalam guyuran hujan bagaimana kuberlari di bawah terik mentari karena di setiap larik-lariknya adalah emosi hingga kulewati malam-malam pekat bersama dua sayapku yang kusut dan kurayu tiap kata-kata agar dia sudi menjadi bait-bait Aku tak perlu menanti hati ini patah dulu tuk merangkai huruf-huruf  menjadi kata cukup bagiku kenikmatan menggerayangi dalam tiap hembusan nafas ini ada gairah syahdu yang mencumbuiku maka bersama larik-larik sajak bertuahku berpuisi adalah cara lainku tuk