Posts

Showing posts from February, 2019

HUJAN DI TENGAH KEMARAU

Image
HUJAN DI TENGAH KEMARAU Oleh : Cakra Donya Berganti musim tapi masih pada tahun yang sama semesta alam tertunduk lesu semuanya pasrah membelas iba Pada suatu siang di tengah panasnya suhu udara awan hitam dadakan berkumpul Hujan pun turun lebat sekali Alhamdulillah begitulah yang terucap lirih Tak hanya sekalian manusia binatang dan tumbuhan juga bahkan makhluk mati seperti tanah pun semua merasakan suasana hati yang sama Tuhan... terima kasih atas rahmatMu hari ini puji syukur kami panjatkan untuk limpahan hujan di tengah kemarau ini *** Simpang Unimal, 24 Februari 2019

UNTAIAN DOA

Image
UNTAIAN DOA Oleh : Cakra Donya Sepatah kalam menitik asa diiringi linangan air mata Kepala menunduk ke bawah tangan menengadah ke atas segenap rasa merendah harap untaian doa diijabah Dan di atas permukaan sajadah hamba-hamba bermunajah dengan nada suara yang lemah mengais iba tanpa berkilah bersimpuh pasrah Dalam larik-larik sendu irama haru memberi warna lalu menabur segudang asa melalui sepatah kalam bertuah yaitu untaian doa *** Simpang Unimal, 24 Februari 2019

MAAFKANLAH MATA PISAU INI!

Image
MAAFKANLAH MATA PISAU INI! Karya : Cakra Donya Maafkanlah! itu yang mampu kukatakan kepada bekas goresan lukamu di masa lalu karena mata pisau ini yang sangat tajam Untuk kesekian kalinya maafkan aku! kepada engkau yang pernah terluka sebab mata pisau ini telah menyayat perasaanmu Maka, jika ada yang pantas disalahkan itulah aku karena pisauku yang kubiarkan telanjang telah melukaimu dalam di masa silam Sekali lagi maafkan diriku! maafkanlah mata pisau ini atas goresan luka yang kemarin *** Simpang Unimal, 24 Februari 2019

SEKEPING SALAM RINDU

Image
SEKEPING SALAM RINDU Karya : Cakra Donya Pernah kutitipkan sekeping salam rindu kepadamu melalui angin malam yang menghembuskan dingin entah salamku itu sampai ke telingamu atau malah ditahan oleh daun-daun Baru aku sadari sepenuhnya usai sang ilalang mengabariku bahwasanya salamku tidak kesampaian salamku ditawan daun-daun rinduku pun akhirnya sebatas impian Kucoba tanyakan pada pohon-pohon ada di manakah titipan salam rinduku tapi mereka diam dan menunduk malu Kucoba pahami keadaan ini tak mungkin kupinta dikembalikan karena semuanya sudah terlampau karena salamku telah sirna di kecup embun bersama rinduku yang disetubuhi halimun *** Simpang Unimal, 24 Februari 2019

CINTA ITU BUKAN SEKEDAR FALSAFAH

Image
CINTA ITU BUKAN SEKEDAR FALSAFAH Oleh : Cakra Donya Cinta adalah emosi jiwa yang menggelora yang tersisip rapi di antara kasih dan sayang siapa pun bisa terenyuh dalam mahligainya yang kan membelai mesra hati dan perasaan Seperti kembang-kembang di taman ada masa berlaku musimnya merekah cinta pun demikian... tatkala bersemi kan menggoda kumbang dan ketika layu... semua hati akan patah Cinta itu bukan sekedar falsafah yang bebas disandarkan ke mana saja cinta itu hanya terikat dengan emosi bukan dipaksa menyelami ragam filosofi apalagi mendefinisikannya sesuka hati Ibarat burung-burung cantik mereka kerap menggoda para pemburu yang mengemis lembut untuk ditangkap namun menolak tuk disakiti seperti itulah cinta! *** Lhokseumawe, 21 Februari 2019

JIKA KECOCOKAN TAK LAGI MEMIHAK

Image
JIKA KECOCOKAN TAK LAGI MEMIHAK Oleh : Cakra Donya Ada di manakah kecocokan kita? jika di saat aku berbicara engkau pun bicara jika di saat aku berdiam dirimu pun ikut diam Selalu... ada hal-hal yang kecil diperbesarkan tiap masalah yang sepele dirumitkan dan di saat aku bersikap keras malah engkau pun berbuat lebih maka ada di mana lagi kecocokan ini? Sampai kapan... kita kan berjalan di tempat seperti ini semestinya maju menapaki kerikil tajam tapi, malah kaku dan saling pamer ego Seharusnya... di saat salah satu dari kita yang menjadi api ada salah satu di antara kita hadir sebagai air bukan malah saling memanjakan gengsi karena keras kepala kan meleburkan mimpi-mimpi dan berakhir bak mencari jarum dalam dekapan jerami Namun... jika kecocokan tak lagi memihak jadi harus berbuat apalagi mungkin perpisahan itu jalan satu-satunya dan pilihan yang tepat tuk akhiri semuanya *** Lhokseumawe, 21 Februari 2019

APA YANG LEBIH DEKAT DENGANMU?

Image
APA YANG LEBIH DEKAT DENGANMU? Oleh : Cakra Donya Kawan... apa yang lebih dekat denganmu? siapa yang paling setia menantimu? Keluargamu? itu bukan Kekasihmu? itu pun bukan Sahabatmu? itu juga bukan Kawan... jikalau semuanya itu bukan lalu, apa? lantas, siapa? Kawan... tak ada yang lebih dekat denganmu terkecuali, ajal dan tak ada yang setia menantimu terkecuali, malaikat pencabut nyawa *** Kruenggeukueh, 18 Februari 2019

KASIH...

Image
KASIH... Oleh : Cakra Donya Kasih, di saat engkau bersedih yang aku bayangkan apa yang lebih menakutkan dari terjangan tsunami? apa yang lebih menyeramkan dari amukan gunung berapi? apa yang lebih menyakitkan selain kehilangan hatimu? Namun, Di saat engkau kembali tersenyum yang aku rasakan apa yang lebih cerah dari matahari? apa yang lebih indah dari rembulan? apa yang lebih bahagia selain memiliki hatimu? Kasih, dengarlah! tak ada yang melebihi dari apapun terkecuali membuatmu tidak bersedih terkecuali membuatmu terus tersenyum terkecuali membuatmu tetap di hatiku *** Kruenggeukueh, 18 Februari 2019

1 + 1 = 3

Image
1 + 1 = 3 Oleh : Cakra Donya Gara-gara kamu iya, gara-gara kamu aku bertambah gila satu ditambah satu sering kujawab tiga iya, aku sedang gila Karena kamu ia, karena kamu akal sehatku punah satu ditambah satu sama dengan tiga oh, kenapa aku segila ini? *** Kruenggeukueh, 16 Februari 2019

SAJAK-SAJAK BINAL

Image
SAJAK-SAJAK BINAL Oleh : Cakra Donya Kemarin, kau bertandang ke taman surgaku cukup bergairah kau menggerayangi istanaku tanpa sedikit pun kau berbelas iba malah tak kau biarkan aku bernafas dan terus kau lampiaskan hasrat busukmu yang mengecup beringas poros mahkotaku Hari ini, kau sebut aku perempuan jalang yang melang-lang binal di sudut kota Hari ini, kau panggil aku perempuan liar yang berkeliaran liar di pinggir-pinggir  jalan Kemarin, masih terbayang terang di ingatanku bagaimana peluh-peluh kita menyatu padu dan semerbak aroma nafasmu masih terendus bahkan air liurmu masih membekas di tubuhku Hari ini, kau mengumpatku terang-terangan kepada dunia kau berteriak lantang sebutmu, aku tak lebih buruk dari kotoran Lantas, bagaimana mampu kau melupakan? saat-saat jiwa gerahmu menyetubuhiku lihainya kau menari di antara selangkanganku dan melahap bebas buah dadaku yang ranum Kini, lancangnya kau mengataiku jalang perempua

HARI INI KAU TERLIHAT BAHAGIA

Image
HARI INI KAU TERLIHAT BAHAGIA Oleh : Cakra Donya Dari lelap tidurmu semalam apa yang telah kau dapatkan? setelah gelap pergi dan hingga fajar menyingsing Saat matamu dibuai kau terlihat sangat nyenyak apa yang kau rasakan? Biar kutebak analisaku dari gelagat tidurmu wajahmu memerah senyam-senyum sendiri pasti tadi malam sangat berkesan mungkin ada mimpi yang memukau mimpi indah Hingga saat kau terjaga wajahmu cukup berseri gelagatmu mencuri perhatianku biar kutebak semalam kau bermimpi indah entah apa hanya kau yang tahu dan yang aku tahu hari ini kau terlihat bahagia *** Kruenggeukueh, 13 Februari 2019

BAGAIKAN CENDAWAN

Image
BAGAIKAN CENDAWAN Karya : Cakra Donya Aku ini bagaikan cendawan yang tumbuh liar di kemarau panjang hidup lebih lama menjadi satu impian walau tatapan maut tak pernah lekang Tuhan... aku merasakan hidup seperti cendawan yang tersesat di musim yang bersalahan jika saja hidup sesulit yang kubayangkan maka matiku pun sepertinya enggan Sungguh aku iri kepada rumput-rumput liar yang bebas menari bersama pohon-pohon apalagi canda riang daun-daun yang mengajak serta ranting-ranting berdendang Terngiang... bisikan angin pelan-pelan sampaikan sepatah dua patah sabda alam jika takdir hidupku hanya sebentar maka lumuran dosaku tak begitu besar Tuhan... tunda sebentar saja aku ingin usiaku dilamakan sekejap setidaknya... sampai aku puas menikmati karyamu dan... sampai aku menunaikan janji-janji tuk menjawab salam embun di esok pagi *** Simpang Unimal, 12 Februari 2019

TERTATIH-TATIH

Image
TERTATIH-TATIH Karya : Cakra Donya Aku tertatih-tatih di atas kerikil tajam kulitku perih seperti sedang ditikam raga melepuh seakan dalam bara sekam kian kumeronta semakin diri dihujam Perjalanan ini... kutempuh dengan paksaan sepihak lika-liku hidup kian ragam kutemui kebahagiaan seperti tidak memihak namun kisah haru yang sering kujumpai Duhai Sang Sutradara kehidupan aku lelah... kuatkanlah aku aku letih... tabahkanlah aku Sungguh tiada daya dan upaya kecuali kepada-Mu kumengadu aku bersimpuh di hadapan-Mu Tuhanku... *** Simpang Unimal, 12 Februari 2019

RAKYAT BUKAN KELINCI PERCOBAAN

Image
RAKYAT BUKAN KELINCI PERCOBAAN Karya : Cakra Donya Kalian... berhentilah! jangan ciptakan gaduh! penonton telah jenuh pada ulah kalian yang rusuh Kalian... hentikan! jangan saling pasang badan! penonton telah bosan pada kalian yang saling lempar tuduhan Kalian... sadarlah! jangan lagi saling menyudutkan! negeri ini bukan ruang penelitian dan rakyat bukan kelinci percobaan *** Simpang Unimal, 11 Februari 2019

LEPASKAN!

Image
LEPASKAN! Karya : Cakra Donya Lepaskan! lepaskan dekapanmu! aku pengap dadaku dipenuhi sesak Lepaskan! biarkan sayap ini kubentang terbang ke mana yang kuinginkan aku hanya butuh kebebasan bukan dekapanmu yang binal Lepaskan! lepaskan dekapanmu! aku sudah tak tahan Lepaskan! Biarkan aku berkelana mencari warna apa yang sepadan dengan diriku dalam hidupku di hari mendatang *** Simpang Unimal, 11 Februari 2019

RANTING-RANTING LAPUK

Image
RANTING-RANTING LAPUK Karya : Cakra Donya Seperti ranting-ranting lapuk yang kering kerontang di batang-batang lekang dan berguguran Tanpa amarah pasrah tabah Dan aku... harus tetap tenang dengan secarik pakaian yang lusuh ini Aku... harus tetap kenyang dengan secabik makanan yang usang ini Aku... harus tetap berjalan  dengan sepasang kaki yang rapuh ini Tanpa amarah pasrah tabah Maka kuserahkan segala takdir dan membiarkan tangan Tuhan yang berkarya dalam hidupku ini *** Simpang Unimal, 11 Februari 2019

BERPUISI ADALAH CARA LAINKU TUK BERBICARA

Image
BERPUISI ADALAH CARA LAINKU TUK BERBICARA Oleh : Cakra Donya Berpuisi itu bak berjalan di dalam gelap kata-kata menjelma sebagai penerang bait-bait indah bungkam rasa senyap menghadap asa menghadirkan tenang Tak perduli bagaimana orang bereaksi berpuisi adalah caraku ungkapkan rasa karena puisi sejatinya adalah bukti tentang kebingunganku pada dunia ketika detak jantung ini berhenti hanya puisi-puisi ini yang menjadi saksi bagaimana kuberjalan dalam guyuran hujan bagaimana kuberlari di bawah terik mentari karena di setiap larik-lariknya adalah emosi hingga kulewati malam-malam pekat bersama dua sayapku yang kusut dan kurayu tiap kata-kata agar dia sudi menjadi bait-bait Aku tak perlu menanti hati ini patah dulu tuk merangkai huruf-huruf  menjadi kata cukup bagiku kenikmatan menggerayangi dalam tiap hembusan nafas ini ada gairah syahdu yang mencumbuiku maka bersama larik-larik sajak bertuahku berpuisi adalah cara lainku tuk

DAWAI DIPETIK BERDENTANG

Image
DAWAI DIPETIK BERDENTANG Oleh : Cakra Donya Dawai dipetik hati menggelitik rasa menitik Dipetik berdentang menggelitik petang menitik bintang Berdentang dawai menggelitik hati menitik rasa Dawai dipetik hati menggelitik rasa menitik *** Kruenggeukueh, 04 Februari 2019

RACUN YANG LEZAT

Image
RACUN YANG LEZAT Oleh : Cakra Donya Dalam liang yang curam sekelumit kisah cinta dipendam dalam lubang yang dalam sekelumit cerita asmara ditanam dalam sebalik jalinan hubungan ada sekelumit hati yang dikorbankan Sadarkah atau tidaknya kau kini duri-duri halus menyelimuti lukaku kian aku meratapi perih sakitku ini malah kau sodorkan racun yang lezat Entah setan apa yang merasuki hatimu kau pajangkan setiaku di atas bara api entah kenapa sayang... Ingatkah atau tidaknya kau dulu aku yang memberimu segar di musim panas dan menghalau sejuk di musim dingin aku yang menjagamu di sepanjang kemarau kau melupakanku akibat diguyur hujan sehari oh, bukannya bahagia kutemui bersamamu malah kau memberiku racun yang lezat *** Kruenggeukueh, 05 Februari 2019

HIJRAH SEBELUM NYAWAKU DI UJUNG LIDAH

Image
HIJRAH SEBELUM NYAWAKU DI UJUNG LIDAH Oleh : Cakra Donya Kemarin... aku pernah beruntung di jalan yang salah dan merasa kesasar di jalan yang benar hingga denting waktu pun ingin berhenti seolah lelah menunggu kapan khilafku Hari ini... aku bak tikus kelaparan di lumbung padi dan merasa sendiri dalam keramaian hingga detak jantung ini mau menyerah seakan letih menghidupkanku lagi di dunia Tibalah esoknya... akan kugantungkan asa di kaki langit berharap mentari tulus dermakan sinarnya diriku ingin berubah sebelum Tuhan marah dan hijrah sebelum nyawaku di ujung lidah Inilah doaku... Ya Allah, bukakanlah pintu maaf-Mu! dan terimalah taubat nasuhaku! lalu, berkatilah di sisa-sisa usiaku! hingga waktunya sukmaku hijrah dari raga ini *** Simpang Unimal, 04 Februari 2019

PEREMPUAN PERNAH MENGERAM SEJARAH

Image
PEREMPUAN PERNAH MENGERAM SEJARAH Oleh : Cakra Donya Biar bagaimanapun... perempuan pernah mengeram sejarah dari pangkal pulau sumatera hingga ke penghujung tanah papua perempuan pernah mengukir masanya dan melukis takdir untuk dikenang sepanjang masa... Biar bagaimanapun... perempuan pernah menoreh sejarah dari zaman adanya hindu  - Budha hingga Islam merebak se-Nusantara perempuan pernah mengunjuk pesona dan memancang kodrat untuk diingat sepanjang hayat... Biar bagaimanapun... perempuan pernah mengisi sejarah bumi swarnadwipa, Borneo Tanah Jawadwipa, Celebes hingga Papua perempuan pernah melahirkan sejarah dan mengabadikan hidup layak dicatat sepanjang abad... *** Simpang Unimal, 03 Februari 2019

BERCUMBU DI ATAS SECARIK KERTAS

Image
BERCUMBU DI ATAS SECARIK KERTAS Oleh : Cakra Donya Bercumbu di atas secarik kertas tarian pena begitu menggelora tumpah ruah tinta yang membentuk kata hingga melahirkan kalimat-kalimat indah lalu menjelma menjadi barisan bait yang bersahaja dan buah cinta terlahir dengan luar biasa Di atas secarik kertas jiwa-jiwa mempersunting kata sang pujangga mengukir bahasa lalu jadilah cipta karya yang indah Bertemankan sebatang pena raga-raga mengawini sastra sang penyair memahat makna lalu lahirlah kidung syair yang memukau Perantara barisan sajak-sajak yang bertuah para pujangga menyetubuhi ilusi gairah berkarya menjadi obsesi mencumbui imajinasi yang bertubuh seksi Pada permukaan secarik kertas para pecinta seni menyalurkan birahi curahan hati hanyalah dongeng pengantar lelap luapan perasaan adalah mimpi sebatas kembang tidur hingga melahirkan karya cipta yang luar biasa dan menggapai segudang prestasi dalam berkarya ***