Posts

Showing posts from 2018

DEK SRI...

Image
DEK SRI... Oleh : Cakra Donya Dek Sri... mungkin dahulu Tuhan sengaja jumpakan kita dengan orang yang salah mungkin saat itu belum waktunya pertemukan kita dengan orang betul supaya kita dapat belajar akan hidup bagaimana kita bersyukur atas pemberian-Nya dan hikmah di balik semua itu Dek Sri... aku inginkan kisah ini berakhir indah berpisah bukan karena perbedaan bukan pula hadirnya orang ketiga tapi aku inginkan semuanya berakhir ketika aku tak mampu lagi berdiri dan bernafas untukmu lagi sampai saatnya Tuhan jumpakan lagi di akhirat nanti dalam surga kelak Karena di balik siapa aku sekarang ada kamu yang setia mendoakanku ada air mata di pengiringan doamu menjadikanku kuat dan bersemangat melakoni peran imam sepenuhnya untukmu dan anak-anak kita *** Simpang Unimal, 31 Desember 2018

BERENANGLAH MENANTANG ARUS!

Image
BERENANGLAH MENANTANG ARUS! Oleh : Cakra Donya Berhentilah berpangku tangan! sedangkan birahimu ketinggian tuk apa mengukur dalamnya lautan kedua telapak tanganmu tak lebar untuk apa semua itu? jika ombak pun tak mampu dihalau Belajarlah berenang di air deras! jangan asyik di air yang tenang berenanglah menantang arus kau hanya butuh ayunan yang kuat jika sekedar mengapung ikan mati pun lebih dari bisa Jika hidup itu komedi bagi yang berpikir dan tragedi bagi yang merasakan maka sesungguhnya hidup itu lebih sebab kemenangan bagi yang percaya mereka yang tak sekedar bermimpi tuk merubah nasib di kemudian hari *** Simpang Unimal, 31 Desember 2018

BIARKAN...

Image
BIARKAN... Oleh : Cakra Donya Biarkan mereka asyik bergumul bermandi riang dalam kubang saling melempar lumpur hitam dipenuhi kotoran mereka sendiri Biarkan mereka saling memperkosa takkan ada cara meredam birahi satunya menikmati dengan lezat lainnya mengerang berujung nikmat Biarkan anjing menyalak garang cukuplah kita sebagai pengamat setidaknya kita masih punya hati menentukan pilihan sesuai nurani Biarkan masa itu datang sendiri takkan ada peranakan dari mereka generasi dari hasil hubungan gelap bangkit lagi merubah suasana negeri Biarkan kami berada di sini di atas bukit ini mengamati terlalu letih hati ini merasakan saudara kami yang bercerai-berai *** Simpang Unimal, 30 Desember 2018

GARUDAKU NAN MALANG

Image
GARUDAKU NAN MALANG Oleh : Cakra Donya Burung garuda enggan bertahta berdiri lesu di tampuk singgasana Lima sila yang menancap di dada kini mulai retak satu-persatu Sila berbintang lima meredup seiring raibnya tenggang rasa penistaan nyaman mengapung umat beragama hilang jaminan Sila berantai telah berkarat menanti putus dari sambungannya kehidupan semakin hilang bijak adab-adab dimutilasi secara biadab Pohon beringin hampir tumbang kian tak tahan diterpa badai lidi-lidi melepas diri dari ikatan tiap pribadi memilih jalan sendiri Banteng terlihat mengucurkan air mata seluruh warna samar-samar di matanya kebebasan beropini sebatas dongeng demokrasi hanyalah ilusi belaka Padi dan kapas mulai berguguran lenyap perlahan diusik kemarau keadilan merata sukar didapat siapa kuat tentu berkuasa Burung garudaku nan malang sampai kapan betah berdiam di sana lupakan saja tulisan dicengkeramanmu karena bhinneka tunggal ika

SERIGALA BERBULU DOMBA

Image
SERIGALA BERBULU DOMBA Oleh : Cakra Donya Modus kian menggerogoki berkedok hijrah berani menari di antara ambruknya ekonomi pribumi ringan dikelabui Beragam program pra-menuai hasil beraneka trik dipertunjukkan bantuan datang dari segala arah para penggiat kian tekun tumbuh bak  jamur di musim hujan pembangunan santunan mengalir di mana-mana Sasaran terpaksa menutup mata berlagak buta demi mengganjal perut lapar antara ada dengan tiada nekat menaruh asa tak tentu adakah ikhlas melakoni sebagai pahlawan? ataukah sekedar ada udang di balik batu? bilakah ayam berbaik sangka pada musang sebenarnya hanya serigala berbulu domba *** Kampus Universitas Malikul Saleh, 21 Desember 2018

KEMBALIKAN SENYUMAN NEGERIKU

Image
KEMBALIKAN SENYUMAN NEGERIKU Oleh : Cakra Donya Dari kejauhan aku menatap di atas monas langit mendung gemuruh meraung kisruh manusia rakus bertelanjang dada Ada apa di puncak sana? Dua kubu berselisih paham saling menggebrak meja saling menuntut saling melaporkan gerangan apa yang terjadi? Barat dan tengah memanas perang argumen merajalela dari timur negeri pun  berkecamuk pinta lepas terbang bebas sendiri oh, kembalikan senyuman negeriku? Mari sejenak luangkan waktu jadikan negeri ini bahagia duduk rehat sejenak di sini mencicipi hidangan yang tersedia di atas meja lima sila kebangsaan *** Kampus Universitas Malikul Saleh, 21 Desember 2018

KECEMPRET

Image
KECEMPRET Oleh : Cakra Donya Kecempret! kecebong dan kampret saling sikut saling tikung Kecebong soraki kampret tidur terbalik berpikir pun terbalik Kampret teriaki kecebong berotak kerdil hati pun sempit Kecempret! dua kawanan sebesar semut lalai menikmati perseteruan dalam kawanan gajah berperang tanpa masa ciptakan kisruh tekun penuh menabuh genderang saling serang dan baku hantam saling mengintai salah dan khilaf Gajah melompat girang di singgasana lalu duduk manis ayunkan belalai lalu menopang dagu tonton drama yang dilakoni para semut berebut bangkai Kenapa tak berdamai saja? saling bertegur sapa saling berbalas senyum Lihatlah ibu pertiwi sedang murung saksikan generasinya saling serang adakah semua itu terlintaskan? tuk singkirkan ego yang mendalam menjadikan ibu pertiwi tersenyum kembali saksikan kekompakan para anak negeri *** Simpang Unimal, 20 Desember 2018

KAMPRET

Image
KAMPRET Oleh : Cakra Donya Kawanan kampret di atas angin turutkan insting berkelana jauh susuri tiap dahan yang rimbun demi mengganjal perut yang didera Biar buah nan ranum tersembunyi dedaunan mendekapnya rapat bersiap saja kampret meliriknya hingga datang melahap mentah Sedang siang kampret tertidur lelap bergelantungan bebas dalam sarang kepala mungil menghujam bumi sayap-sayap lusuh selimuti tubuh Sungguh usul menunjukkan asal hingga terpegang abu hangat sungguh pun kawat yang dibentuk ikan di laut yang dihadang Maka laut mana yang tak berombak bumi mana yang tak ditimpa hujan sedangkan dalam laut boleh diajuk dalamnya hati siapa yang tahu Mereka adalah kawanan kampret mereka yang hidup bergelantungan mereka yang pulas di ketika siang mereka yang berkelana di ketika malam *** Simpang Unimal, 20 Desember 2018

KECEBONG

Image
KECEBONG Oleh : Cakra Donya Terlalu bangga kawanan Kecebong berlagak nekat mengkritisi semesta sementara mereka berpandangan gelap dan raga mereka tak berdaya sungguh pandai berminyak air hingga seludang menolak mayang tiada rotan akar pun jadi tanpa mengilhami drama kehidupan kalah jadi abu dan menang jadi arang Dari dasar air ke permukaan menari riang tanpa ketakutan namun sangat disayang berputar-putar kesana dan kemari menyusuri permukaan air tenang tanpa arah dan tujuan asyik kibaskan buntut dengan garang inilah air tempat melabuhkan hidup! inilah makanan tuk bertahan! mungkinkah itu yang mereka pikirkan? sungguh sangat disayang ditindih yang berat dililit yang panjang karena mata buta karena hati mati Kecebong yang malang *** Simpang Unimal, 18 Desember 2018

RUKUN SEMBAHYANG

Image
RUKUN SEMBAHYANG Oleh : Cakra Donya Tiga belas pokok perlu diingat itulah rukun dalam sembahyang ikhlas berbuat tanpa paksaan Insya Allah aman dunia akhirat Sempurnakan niat wajiblah qashad wajiblah ta'radh wajiblah ta'yin Hati pun kokoh mantapkan diri tegak berdiri bagi yang mampu pandanglah arah kiblat lafadzkan takbiratul ihram Allahu Akbar Alfatihah pembuka jalan bacaan wajib dalam sembahyang Lalu beruku' kemudian i'tidal hingga sujud sesudahnya Lalu duduk di antara  dua sujud lanjutkan duduk tasyahud akhir Bacaan tasyahud akhir mengiringi sertakan salawat kepada nabi berikan salam pertama di penghujung tanda sembahyang berakhir sudah Apa yang awal di awali apa yang di akhir di akhiri jangan tertukar jangan tertinggal tertib berbuat Insya Allah berkat jika akhirat menyertai dunia pun mengikuti *** Kruenggeukueh, 12 Desember 2018

JANGAN SAMPAI DIKEPUNG RINDU!

Image
JANGAN SAMPAI DIKEPUNG RINDU! Oleh : Cakra Donya Hatiku kian mengeliat dalam lelapku mengigau menghalau kesakitan ini oh, inikah yang disebut rindu? tali-temali yang sangat kuat tiba-tiba renggang sebab salahku mungkin ego sesaat tanpa kendali ikatan pun putus begitu saja oh, butiran beras telah menjadi nasi tiada mungkin merubah ke semula dan aku harus memancing lain jiwa oh, jangan sampai dikepung rindu! Sengaja aku abaikan rasa ini membiarkan pintu ini tak terkunci bilamana ada jiwa lain mengetuk hati ini siap menjamunya dengan cinta di sini aku masih menunggu menanti lain jiwa mengetuk pintu masuk ke hatiku *** Simpang Unimal, 10 Desember 2018

KELEDAI DUNGU

Image
KELEDAI DUNGU Karya : Cakra Donya Segerombolan keledai dungu tubuh bermandikan peluh kotoran menjadi selimut padahal Mereka mendaki turunan padahal mereka menuruni tanjakan terburu-buru Hamparan permadani berlapiskan rumput hijau pandangan mereka samar bukan terlihat sebagai rumput tapi hanya ranting kering berkalang tanah Keledai-keledai dungu hati dikarungi angkuh coba menabuh genderang menantang siput balapan padahal mereka maju ke belakang padahal mereka mundur ke depan *** Kruenggeukueh, 02 November 2018

TENTANG WARNA-WARNI

Image
TENTANG WARNA-WARNI Karya : Cakra Donya Tentang warna-warni dalam hidup empunya sang bunda Merah jingga kuning hijau biru nila ungu Ayah sang pemegang kuas di atas kanvas lukiskan hidup penuh warna *** Simpang 4 Kruenggeukueh, 02 November 2018

GANTENG ITU LUKA

Image
GANTENG ITU LUKA Oleh : Cakra Donya Rasanya bosan menjadi orang ganteng berlaku bak bekicot dikata lamban secepat kucing dibilang pecicilan uch... aku harus seperti apa lagi sungguh ganteng itu luka Rasanya jenuh menjadi orang ganteng sering bungkam dikerubuti wanita banyak bicara dikira penjahat cinta uch... aku harus bagaimana lagi betul-betul ganteng itu luka Aku ke mana aku sedang apa akan ada banyak mata menatap akan ada banyak hati berharap ach... lagi-lagi ganteng itu luka Andai aku mampu terbuka dengarkanlah wahai wanita aku risih menjadi gula aku di mana kalian ada aduh... ganteng itu luka Andai aku mengulang waktu tempatkan ganteng ini secukupnya aku tak rela kelebihan pesona takutkan banyak hati teraniaya memang ganteng itu luka *** Simpang Unimal, 29 November 2018

KARENA AKU LELAKI

Image
KARENA AKU LELAKI Oleh : Cakra Donya Mencekam nian ini hariku tetap kupaksakan diri menapaki aku tak ingin dikalahkan matahari biar panas tapi hadirnya menyinari Sungguh hari mencekam untukku bagi mereka sangat bersuka-cita tapi tidak untukku sebab ini duka Duka mendalam menatap pelaminan dia sang mantan bersanding mesra tersenyum bahagia dengan lain jiwa entah dia lupa di sini hatiku terluka Tapi aku harus berada di sini biar terlihat tegar di matanya aku takkan membalikkan badan ini karena aku lelaki bukan kaum banci *** Simpang Unimal, 27 November 2018

KEKASIH SAHABATKU

Image
KEKASIH SAHABATKU Oleh : Cakra Donya Ada rasa berat terpendam menelaah rindu pada cinta terlarang memaksakan hati walau ini beban pantaskah aku memanggilnya sayang? Betapa rasa ini tiada pantasnya diam-diam memanjakan rasa hingga aku gamang tanpa kata-kata putuskan pilihan antara keduanya Dia sahabat sejatiku percayakanku sebagai pagar melingkar lindung kembangnya namun dalam diam aku melahapnya Dia kekasih sahabatku lampiaskan asa tak elok dipendam hingga membuatku bimbang tak menentu tentukan pilihan dia atau sahabatku *** Simpang Unimal, 27 November 2018

MALAM

Image
MALAM Oleh : Cakra Donya Mungkin petang mendatangkan senja hingga langit biru terusik sang jingga manakala surya merasakan kantuk mata rembulan keluar tuk bersinggasana Sekejap gelap datang menyambang sekejap sapukan terang dari tahta malam pun menelan bayang-bayang malam pun menyelimuti jagat raya Binatang malam berpesta riang dendangkan lagu pecahkan keheningan dewi embun tak ingin ketinggalan sebentar turun menyapa dedaunan Hakikat malam tangguh bertahan menikmati detik demi detik kebebasan hingga esok hari sang terang kembali malam pun berganti giliran menepi *** Simpang Unimal, 27 November 2018

TENTERAM DALAM KALBU

Image
TENTERAM DALAM KALBU Oleh : Cakra Donya Desiran sang bayu membelai tuntun langkah mengarung sang surya bermurung diri hujamkan hati hingga ke jantung Awan berjalan mengiring raga meliuk teduh dipayung sulap emosi menjadi rimbun tenteram hati hingga ke ubun Duka dihalau suka lara dihalau cita suka sembunyikan duka cita sembunyikan lara Duka lara berubah beku suka cita mengisi waktu tenteram dalam kalbu damai sepanjang waktu *** Simpang Unimal, 27 November 2018

NAK...!

Image
NAK...! Oleh : Cakra Donya Nak...! kau inginkan apa? ayah turutkan kau inginkan bintang? ayah petik kau ingin ke bulan ayah hantarkan kau ingin terbang ayah siapkan baling-baling Nak...! tawamu itu sukaku bahagiamu itu citaku tangismu itu dukaku sedihmu itu laraku Nak...! cuma satu ayah pinta penuhilah! kelak besarmu jadilah manusia berbakti pada kedua orang tua taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala berguna bagi nusa bangsa dan setia kepada negara amin Ya Rabbal 'Alamin *** Simpang Unimal, 27 November 2018

MENJAHIT KEMBALI WAKTU

Image
MENJAHIT KEMBALI WAKTU Oleh : Cakra Donya Waktu yang terbuang terabaikan beragam kenangan berserakan banyak cerita terlupakan kisah berkesan pengalaman karam bangkit buru yang hilang kumpulkan padu satukan lalu jarum rindu menjahit kembali waktu menyulam lagi kenangan merenda yang hilang hingga utuh sempurna untuk dikenang *** Simpang Buloh, Cunda, 26 November 2018

ANGIN BERTIUP

Image
ANGIN BERTIUP Oleh : Cakra Donya Angin bertiup lemah-lembut menerpa yang dilalu rindang dedaunan membelai sejuk Angin berhembus sepoi-sepoi menyapa yang dilewat ranting-ranting bergoyang berdendang riang Angin datang tajam mengisi ruang halau panas tenang nyaman *** Simpang Buloh, Cunda, 26 November 2018

KRIIIIING...

Image
KRIIIIING...! Oleh : Cakra Donya Kriiiiing...! kring...kring...! Menepilah! ke pinggir sepeda ontel butut melaju segera! Kriiiiing...! kring...kring...! Minggirlah! ke tepi sepeda ontel tua berlalu sekarang! *** Simpang Buloh, Cunda, 26 November 2018

DIK...

Image
DIK... Oleh : Cakra Donya Dik... sepertinya kakimu buatku geregetan tak sabaran hati ini ingin meniliknya adakah engkau berkeberatan? sekejap saja izinkan kumelihatnya Dik... kau pasti bingung bertanya-tanya gerangan apa sebab kumohon pinta masihkah engkau berkeberatan? sekejap saja biarkan kumelihatnya Dik... perkenankan aku menilik kakimu! ada gerangan apa di bawah sana mungkin sesuatu kucari itu ada bilakah harapan atau pupus asa Dik... kau pasti tahu di manakah letak surga itu itulah dalihku sangat bermohon pinta memastikan harapan di telapak kakimu adakah surga bagi anak-anakku di sana? *** Simpang 4 Krueng Geukueh, 25 November 2018

AKU MASIH WARAS, BUNG!

Image
AKU MASIH WARAS, BUNG! Oleh : Cakra Donya Aku masih waras, Bung! tak beranggapan bangkai itu harum biarpun dibolak-balik otakku tetap bangkai itu busuk Aku bukan kalian, Bung! aku belum gila aku tak mengikuti madzhab kalian menikmati aroma busuk dengan bahagia Bung, biasa menyimpan durian bau menyengat tapi banyak disukai bukan kebiasaan sembunyikan bangkai lama dipendam semakin busuk aromanya Bung, aku masih waras otakku masih sempurna berpikir hatiku masih normal merasakan jadi, aku belum gila, Bung! *** Simpang Unimal, 24 November 2018

BUKTIKAN!

Image
BUKTIKAN! Oleh : Cakra Donya Demi melagakkan pesona lantangnya dunia disapa seakan tertampak itu fakta dan isi di dalam berbalut mutiara Dengarkan suara binatang malam suara gong-gongan anjing bisa indah manakah yang lebih berkesan? kalian ataukah anjing? Sungguh lidah tak bertulang lancang sangat mulut mengumandang siapa kita? berteriak lantang Kita paling bersyariat kita paling bertoleran kita paling bermartabat kita paling berkemajuan Buktikan! omong saja tak cukup apa dipertonton kepada dunia buktikan! Bukan indah tertampak dari luar busuk dikecap dari dalam maka buktikan! siapa kita? *** Simpang Unimal, 21 November 2018

SEPERTIGA MALAM SUNYI

Image
SEPERTIGA MALAM SUNYI Karya : Cakra Donya wahai jiwa-jiwa yang berselimut bangkitlah! kalahkan hawa sejukmu acuhkan rasa dingin menusuk tulangmu wahai raga-raga yang terlelap bangunlah! lawanlah sisi gelapmu patahkan godaan setan mengelabuimu wahai pemilik hati yang masih lalai datangilah sepertiga malam sunyi di sanalah keampuhan kata bertumpu dan keberkahan selimuti tiap sujudmu wahai pemilik akal yang sempurna ringankan raga sejenak menghadapNya akan ada mustajabah pinta dalam setiap doa dan keridhaan hiasi tiap tetesan air mata *** Lhokseumawe, 05 November 2018

TENTANG GERIMIS

Image
TENTANG GERIMIS Karya : Cakra Donya tentang gerimis di pagi kelabu bawakan sekelumit rindu masa kecilku jauh di sana ada sekeping memori syahdu mengingatkanku pada masa-masa keluguanku inilah secuil kenangan sarat akan makna mengajariku banyak hal tentang hidup ini dari sanalah terunggah ragam cita-cita hingga menuntunku kepada suatu mimpi tentang gerimis di pagi kelabu batinku rindu kenangkan masa-masa itu masa buaian berpacu dalam imajinasiku di sinilah mula tekad wujudkan mimpiku *** Lhokseumawe, 30 Oktober 2018

SEANDAINYA...

Image
Seandainya... Karya : Cakra Donya sekiranya kamu tahu seberapa sakitnya tersakiti itu sungguh kamu sesali sekiranya dulu janjimu kau tepati seandainya kamu tahu sepahit apa disakiti itu sumpah kamu ratapi sedari dulu setiaku kau hargai sekiranya kamu ingin tahu sesakit apa sakitnya itu sayatlah pipimu hingga berdarah sesaat lumuri cuka panas pada luka seandainya kamu ingin tahu sepahit apa pahitnya itu santaplah empedu sampai meruah sekejap teguki kopi basi tanpa gula sungguh jika kamu sadari ini sakit sekiranya kini takkan ada pilu sumpah jika kamu rasakan ini pahit sedari dulu kamu takkan sejahat itu *** Lhokseumawe, 26 Oktober 2018

DIA

Image
DIA Karya : Cakra Donya dia yang berceceran di permukaan butiran halus terangkat ke udara kumpulan uap bertumpuk di awan lalu penuh tak terbendung jua hingga mega lepaskan putihnya bergantikan rupa menjadi kelabu itulah dia yang bernama mendung sang penawan air di dalam raganya di kala angin menyapu jagat tunjukkan enggan kepada pekat gumpalan mendung terkena hempasan tercerai-berai hingga berserakan saat petir mengikuti hasrat angin perlihatkan kejam pada mega asing butiran air yang sempat tertawan serentak lepas terkena sambaran dia yang bercucuran ke permukaan butiran air berjatuhan dari langit dia yang bernamakan hujan curahan air dinantikan seisi bumi dia yang datang menyibak misteri ungkapkan rindu lewat gemericik air dia yang pergi membawa mimpi tinggalkan cerita lewat seuntai pelangi *** Lhokseumawe, 26 Oktober 2018

BERSEMANGATLAH!

Image
BERSEMANGATLAH! Karya : Cakra Donya di saat hidupmu di ambang persimpangan berpikir merenung hendak ke arah mana ragamu dituntun gamang bimbang ke haluan kiri hatimu resah ke haluan kanan jiwamu gelisah terus melangkah perasaanmu ragu surut ke belakang hidupmu terbelenggu memilih bertahan semuanya kan sia-sia pejamkan saja mata kepalamu gunakan mata hatimu tuk melihat fungsikan akal sehatmu tuk berpikir dan cobalah mendekat kepada Tuhanmu beristikharahlah! betapa kehidupan ini bak sebuah kisah seburuk apapun jalan ceritanya mungkin itulah klimaks sang pemberi kesan sebenarnya permulaan tetap tonjolkan bahagia dan cerita mana pun kerap berakhir dengan indah bersemangatlah! percayalah! belakang parang pun jika diasah pasti tajam maka cobalah genggam bara api biar menjadi arang jangan seperti kerakap di atas batu hidup segan mati tak mau *** Lhokseumawe, 25 Oktober 2018

KIDUNG IBU-IBU

Image
Kidung Ibu-Ibu Karya : Cakra Donya marilah kemari duhai kaum adam! menepilah sejenak perhatikan sang hawa mampukah kau menjadi seperti dia? melakoni banyak peran dalam satu masa manakala pagi hari sibuk mengurus sumur manakala siang hari sibuk mengurus dapur manakala malam hari sibuk mengurus kasur mampukah kau melakoni semua peran itu? manakala sedih diperlihatkannya bahagia menunda duka lara demi tuk menguatkanmu masihkah tanganmu ringan hinggap di pipinya? manakala suatu khilaf menyertainya sesaat masihkah kau menjadikannya seperti budak? memposisikannya sebagai babu rumah tangga menganggapnya sebatas tempat pelampiasan nafsu menempatkannya hina di bawah kekuasaanmu menelisik surga itu berada di bawah kaki ibumu mengandungmu dulu itu ibumu bukan bapakmu masihkah kau pungkiri posisi sang hawa itu? merekalah mahligai dalam dunia fana ini makhluk Tuhan yang memberimu kehidupan mutiara indah yang diambil dari rusukmu manusia kuat

PERCAYALAH!

Image
Percayalah! Karya : Cakra Donya wahai perhiasan yang menghiasi dunia! datanglah mendekati jiwa yang kesepian walau keadaan tubuhmu bertelanjang tak perlu resahkan diri aku hanya menginginkan hatimu bukan sisi lain dari ragamu wahai raga yang memiliki keindahan! hadirlah bertamu pada gubuk hati sepi meski tak sehelai pun benang melekat tak usah risaukan diri aku hanya mendambakan hatimu bukan sisi lain dari ragamu percayalah! aku bukan kucing yang malu kepada panggang sekalipun ada ikan terkapar di hadapanku sungguh aku takkan berselera melahapnya kecuali mulut ini ada yang menyuapnya percayalah! aku ini lelaki suci yang bersih dari noda sekalipun kau tanpa pakaian di hadapanku sungguh aku tak bernafsu menjamahmu kecuali aku telah menghalalkan ragamu *** Lhokseumawe, 22 Oktober 2018

TERSENYUMLAH!

Image
TERSENYUMLAH! Karya : Cakra Donya jangan risaukan hadirnya mendung! kelabunya mega kandungkan rahmat bagi alam usah pula takutkan pada petir yang menggelegar dentuman nya itu hanya menggertak sang mega nantikan saja cucuran rahmat diturunkan dan selepas hujan akan ada pelangi yang manjakan mata jangan bersedih hati? bersyukurlah! jangan risaukan hidup! tersenyumlah! bersabarlah menghadapi klimaks dalam hidup ingatlah pada roda pedati yang selalu berputar terkadang di bawah terkadang di atas Allah itu Maha Pengasih Allah itu Maha Penyayang jalan hidup ciptaanNya sudah digariskan Dia pasti tahu takdir yang terbaik bagi hambaNya maka syukurilah di setiap cobaan yang didapatkan dan cobaan itu takkan melebihi batas kemampuan hamba rencana Tuhan jauh lebih indah dari yang diduga akan ada hikmah di setiap kepahitan yang dirasa akan ada senyuman di setiap penghujung cerita ingatlah sehabis gelap terbitnya terang selepas hujan ak