SAJAK-SAJAK BINAL


Oleh : Cakra Donya

Kemarin, kau bertandang ke taman surgaku
cukup bergairah kau menggerayangi istanaku
tanpa sedikit pun kau berbelas iba
malah tak kau biarkan aku bernafas
dan terus kau lampiaskan hasrat busukmu
yang mengecup beringas poros mahkotaku

Hari ini, kau sebut aku perempuan jalang
yang melang-lang binal di sudut kota
Hari ini, kau panggil aku perempuan liar
yang berkeliaran liar di pinggir-pinggir  jalan

Kemarin, masih terbayang terang di ingatanku
bagaimana peluh-peluh kita menyatu padu
dan semerbak aroma nafasmu masih terendus
bahkan air liurmu masih membekas di tubuhku

Hari ini, kau mengumpatku terang-terangan
kepada dunia kau berteriak lantang
sebutmu, aku tak lebih buruk dari kotoran

Lantas, bagaimana mampu kau melupakan?
saat-saat jiwa gerahmu menyetubuhiku
lihainya kau menari di antara selangkanganku
dan melahap bebas buah dadaku yang ranum

Kini, lancangnya kau mengataiku jalang
perempuan binal yang melayani cinta semalam
yang terlentang di atas ranjang-ranjang
dan terjebak bersama  sajak-sajak binalmu
yang telah kau ciptakan

***
Simpang Unimal, 14 Februari 2019


Comments

Popular posts from this blog

KAMPRET