Posts

BOCAH NGAPA(K) YA?

Image
BOCAH NGAPA(K) YA? Cakra Donya Sesekali, galakkan sunatan massal di kalangan bocah-bocah itu pangkas lenyap saja sampai tak seonggok daging pun tersisa Sesekali, ditiadakan saja jatah-jatah untuk para bocah itu toh, dua tiga bulan tak dijatahi apapun mereka takkan mati kok! Bocah itu, dulunya bermain sangat indah di atas panggung melakoni hebat peran utama hingga tokoh pendukung bocah itu, dulunya pernah mengemis dari pintu ke pintu menekuk wajah seraya mengais iba dengan suara lesu bocah itu, dulunya sempat berpura tengil di muka umum dimaki ia senyum, dicibir pun tersenyum Oh, bencana kian menghimpit negeri ini rakyat butuh uluran tangan, bukan manisnya janji sudahkah kalian menderma jatah tiap bulannya? jangan takut! Jangan gundah! toh, dua tiga bulan tak digaji pun anak istri kalian akan tetap hidup kok! Oh, bocah! momen ini seharusnya kalian pasang badan bukan dagang tampang di hadapan media pemberitaan Bocah ngapa(k) ya?

LOVE AND LUST

Image
LOVE AND LUST Cakra Donya Palingkan mata nakalmu untuk tidak menatapku gairah begitu lekuk tubuhku bukan anggur merah yang bisa memabukkanmu Oh, berhentilah membakar birahiku! pergilah! pergi! sampai kau tahu harta berhargaku ini kusimpan hanya untuk suamiku Biar... Biar... Biar... Entah mau berapa kali lagi kau membujukku tubuhku takkan tergerus oleh bisikkan mesramu Ach... cukup sudah! jangan kau paksakan lagi, sayangku! sungguh tidak lagi, kali ini aku mohon! Oh, menggigil sudah ini tubuh mendengar bujuk rayumu dingin! dingin! mungkin satu dua kali lagi kau berbisik gairah di telingaku birahiku akan terbakar aku terkapar pasrah di peluk tubuhmu yang kekar Ach... akhirnya, aku terjerat ini jasadku, siap menyambutmu dalam satu selimut hangat kecuplah sampai aku melupakan bahwasanya ini adalah dosa sebelum kusadari pada pedihnya azab dari Tuhanku yang nyata *** Aceh, 18 Mei 2020

BALADA BUDAK BUJANG LAPUK

Image
BALADA BUDAK BUJANG LAPUK (Lada Bubuk) Karya : Cakra Donya Di bawah cahaya lampu yang remang tubuh ini membeku, diam tanpa kata-kata hanya duduk malas dengan tatapan hampa saja Kuhadapkan tubuh pada tingkap sambil mendekap erat dengkul, memacul kembali kenang sembari menunggu datangnya waktu meminang lelap, menjemput bunga tidur Oh, rasanya lelah sekali memajang nasib, membatin lirih dalam hati tiada berdaya, hanya harap yang kupunya saat berhadap pada banyak tanya, akan mulut-mulut berbisa Tuhan... kuasa tiada kupunya, cemoohan kukunyah lenyap saat segelintir orang melayangkan tanya "engkau kapan melangkah ke jenjang sana? tengoklah kawan sebayamu yang telah beranjak beranak banyak, berumah tangga" Tapi aku percaya pada suratan takdir jauh sebelum aku lahir, telah tertulis di sana dan aku meyakininya, jodoh takkan ke mana jika saat ini belum ada, mungkin belum waktunya saja *** Aceh, 22 April 2020 Pukul: 21.

SEBUT SAJA NAMANYA MAWAR

Image
SEBUT SAJA NAMANYA MAWAR (SRI "Suami Rindukan Istrinya") Oleh : Cakra Donya Dialah perempuanku, empunya cinta yang begitu besar si mutiara berbinar yang hendak kukisahkan lewat puisi ini kepada bintang-bintang di langit pada malam purnama ini Sebut saja namanya Mawar kembang harum yang meliarkan cintanya di ubun-ubun hingga di setiap detakan jantungku yang berpacu ini hanya rindu yang terbesit saat dia sedang jauh di sana Kemarin, selama delapan hari ia pergi meninggalkanku sendiri, menahan rindu ini dan sehari yang lalu ia baru kembali tapi sekejap saja, karena ia pergi lagi harapku hari ini ia pulang, dan takkan pergi lagi karena selimut ini sama sekali tak menghangatkanku dan bantal guling ini tak senyaman kumemeluk dirinya Mawar, rindu itu berat DILAN saja tak kuat merindukan MILEA RANGGA juga merasa berat jauh-jauh dari CINTA si HAMID pun sangat terpukul berpisah dari ZAINAB begitu pula ZAINUDDIN, hatinya hancur saa

UNTUK APA SEHELAI KAIN MERAH?

Image
UNTUK APA SEHELAI KAIN MERAH? Karya : Cakra Donya Sehelai kain merah digalakkan lantang oleh figur-figur pilihan yang rasanya bukan pilihan di antara pepohonan rindang di belantara tempat angin surga berlalu dan berhembus di antara celah-celah semu yang tak terendus dengan nyanyian sendu bergelora bersama peluh dan bersama degupan jantung yang membara Untuk apa sehelai kain merah? jika masih banyak perut yang berjuang karena kelaparan berapa banyak kepala yang bergelut dengan kemiskinan mungkinkah sehelai kain bisa menjadi santapan yang disobek kecil-kecil dan dicincang-cincang halus lalu ditumis dalam wajan penggorengan bersama air mata sebagai minyak goreng Untuk apa terus mendendangkan kehormatan di antara sekian perut yang masih berkeroncongan pada tiap-tiap suara yang bukan suara banyak orang betapa sehelai kain masih dalam keutamaan sorotan sementara kemerdekaan hanya milik segelintir orang sementara kekenyangan hanya empunya me

PERJUANGAN SEORANG AYAH

Image
PERJUANGAN SEORANG AYAH Karya : Cakra Donya Rintik-rintik hujan menjelang senja mengeja masa, menyulam kembali kenangan kala itu di bawah deretan nyiur melambai kumengukir indah sepenggal kisah dengan asa, agar dapat kuceritakan kembali kepada anak-anakku di masa yang akan datang Nak, di tanah ini peluh ayah masih berbau andai saja ilalang-ilalang di sana tidak membisu tentu mereka kan kisahkan perjuangan ayah padamu Nak, satu hal yang harus kamu tahu sebelum ayah mengenakan jas dan berdasi dulu, pakaian lusuh dan kusut selalu menempel di tubuh ini cangkul dan parang adalah senjata ayah di medan tempur ayah melebur dengan lumpur di bawah panasnya surya demi memberimu sesuap nasi dan sepotong ikan asin Nak, kemarilah! Cium sekejap dan rasakan aroma keringat ayah masih membekas pada tanah ini sebagai bukti perjuangan seorang ayah demi anaknya *** Nisam, Selasa 27 Agustus 2019 08:43 WIB

BAYANG-BAYANG TANDA TANYA

Image
BAYANG-BAYANG TANDA TANYA Karya : Cakra Donya Sungguh telah mengusik jiwaku puluhan tanda tanya menghalau di sepanjang jalan kelelahan kian mendera pada bayang-bayang jawaban entah sampai kapan, aku sudah bosan semakin berpuluh-puluh tanda tanya dihadapkan kian ratusan tanda koma menunggu di penghentian oh, entah sampai kapan, aku sudah tak tahan sungguh betapa lelahnya lidah ini memainkan peran dan suara seakan lenyap di kerongkongan padanan dua bibir mengatup rapat enggan terbuka adakah kutemui satu saja tanda titik di hadapanku? agar jawabku bisa jadi senjata yang mematikan untuk melenyapkan tanda tanya yang mengekang Sungguh mengganggu rasanya ketenangan di usik oleh banyak tanda tanya titik seakan tak kudapati satu nyawa pula kemarin dibayang-bayangi tanda tanya hari ini dibayangi-bayangi tanda tanya mungkin esok pun bayang-bayang tanda tanya akan ada oh, ada di manakah tanda titik berada? kenapa harus tanda koma yang menanti de