SIAPA DIA ATAS SIAPA


Oleh : Cakra Donya

betapa bodohnya aku
ternyata selama ini lariku mundur
mendaki seonggok bukit yang tinggi
hanya jalan setapak kaki
tepi kiri kanan ada jurang yang curam

istirahatlah dulu wahai kaki
lihatlah aku yang mengeluh sebab tak kuat
apa daya sang kaki terus memaksa
walau kulihat letih bersemayam di dirinya
namun kaki terus ayunkan langkahnya

aku bertanya pada kaki
apakah engkau tiada lelah?
lalu si kaki menjawabku
jika berhenti aku akan patah
lalu aku nasehati si kaki
terus bergerak pun kau terkilir

lalu kata si kaki
aku ingin patuh pada pemerintah
siapakah pemerintahmu?
tanyaku demikian
dialah otak wahai kawan
jawabnya kemudian

kaki mulai berkisah
tentang harinya penuh keluh kesah
terlihat jenuh di raut wajah
apalah daya dia hanya anggota lemah
walau tampaknya kuat nan gagah
namun otaklah sang pemerintah

aku bertanya kepada otak
kenapa engkau begitu serakah?
otak menanggapiku
jika tak begitu aku mati

otak pun bercerita
akulah yang sebenarnya lemah
walau terkesan betapa cerdiknya aku
tentu saja hati berkuasa terhadapku

aku bertanya pada hati
kenapa engkau tak punya otak
hati menjawabku
apa yang harus aku perbuat?
sementara tersadar siapalah aku
aku pun juga lemah kawan
jiwaku seperti dilema
hidup tapi mati
mati tapi hidup

hati kian gemetar
berbalut ragu
bimbang
lalu diungkapnya
nafsu mempengaruhiku
nafsu menguasaiku
nafsu mengendalikanku

sekarang kamu tahu
bagaimana deritaku
lantas apa hendak kau pikirkan
katanya terakhir kali
siapa di atas siapa
begitulah hati berkata padaku

***
Lhokseumawe, 15 Mei 2018



Comments

Popular posts from this blog

KAMPRET