KENAPA TAK CONTOH SAJA GURUKU YANG MENUA



apresiasiku padamu wakilku di sana
berkatmu bawakan perubahan mereka
para pembakti tua lama berjasa
cerdaskan kami anak bangsa

guruku tercinta yang telah menua
tegar hati jalani baktimu sebagai abdi negara
belasan tahun tanpa katakan kecewa
tabahmu pantas dicontoh mereka pemula

tidak seperti mereka baru sekejap mata
mengeluh dan mengumpat kecewa
tak sadar diri pada masa semula
siapa sebenarnya mengundang mereka

dasarnya merendah datang meminta
pintakan izin merengek keluarkan air mata buaya
kobarkan semangat serampangan berjanji setia
sanggupi tak diupah demi tugas mulia

kenapa tak contoh saja guruku yang menua
guruku yang ikhlas tanpa harap pamrih dan jasa
adakah para pemula berlaku seperti mereka
para guru tuaku tanpa tuntutan apa-apa

tiap kali padamu ada yang bertanya
mudahnya beralasan guru juga manusia biasa
bukannya air yang diisikan di kereta
bukan pula kenyang cukup makan angin saja

kembali saja ke ke kodrat semula
katamu tanpa pamrih tak harap jasa
semula paham dampak segalanya
semudahnya katakan iya demi bekerja
akhirnya kalian mengeluh pada negara
pedulikan nasib menuntut balas jasa
padahal baktimu baru bermula
bagaimana dengan mereka yang telah lama

seperti jamur di musim penghujan tiba
ditekan sini bermunculan sebelah sana
jika berlama-lama berkembangnya
berapa banyak anggaran negara dihamburnya

kembalikan harga diri guruku ke semula
guruku tanpa harap pamrih dan balas jasa
jangan lagi merusak reputasi para pahlawan bangsa
sungguh munafik kalian para pemula
***
Lhokseumawe, 12 Februari 2018

Comments

Popular posts from this blog

KAMPRET